Pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar) Skala Kecil di Stasiun Kompresor Pagardewa, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

cover_depan_kuljar

Pembangunan Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar) Skala Kecil di Stasiun Kompresor Pagardewa, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan

Indonesia merupakan negara dengan sumberdaya alam yang melimpah. Iklim tropis mendukung tingginya keanekaragaman sumberdaya hayati di negeri ini (Effendi 2011). Keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi menjadi potensi besar bagi bangsa Indonesia khususnya di Kawasan Pagar Dewa dalam konservasi tanaman endemik langka. Salah satu upaya konservasi yang dapat dilakukan adalah dengan pengembangan ilmu dan teknologi. Kultur sel (kultur jaringan) tanaman dapat menjadi salah satu teknologi yang prospektif dikembangkan di dalam mengelola keanekaragaman hayati. Kultur jeringan tanaman merupakan dasar bagi bioteknologi pemuliaan tanaman (Wattimena, et all 2011). Melalui teknologi ini dapat dihasilkan bibit tanaman yang berkualitas dan seragam dalam jumlah besar.

Laboratorium kultur jaringan (Lab Kuljar) merupakan tempat untuk melakukan kegiatan kultur jaringan. Pada laboratorium kultur jaringan terdapat beberapa ruangan dengan fungsinya masing-masing. Sebagai ruangan kultur jaringan sebaiknya ruangan-ruangan tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan laboratorium kultur jaringan, yaitu:

  1. Aseptik atau steril yang artinya bebas dari kotoran dan mikroorganisme
  2. Leluasa melakukan kegiatan atau mobilisasi
  3. Mudah melakukan pengaturan suhu, kelembaban dan cahaya
  4. Kebersihan ruangan dan tempat kerja selalu dijaga serta disiplin ketat

Versi lengkap

Pembangunan Lab Kuljar