Tim PKSPL IPB Ikuti Ritual Apitan Di Desa Bedono, Kabupaten Demak
Tim PKSPL IPB Ikuti Ritual Apitan Di Desa Bedono, Kabupaten Demak
Desa Bedono merupakan desa pesisir yang terletak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Desa ini memiliki sumber daya perikanan yang cukup berlimpah. Namun, beberapa tahun terakhir, jumlah ikan yang tertangkap semakin hari semakin sedikit. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan iklim yang mengakibatkan cuaca yang tidak menentu. Setiap tahun tinggi muka air di wilayah Desa Bedono selalu naik, yang mengharuskan masyarakat untuk meninggikan lantai rumah dalam beberapa tahun.
Warga Desa Bedono juga sudah berupaya untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dengan cepat ini yaitu seperti selalu meninggikan rumah hingga meninggikan jalan. Namun, semakin lama, air juga ikut meninggi. Sampai saat ini, jalan Desa Bedono akan tenggelam apabila sedang terjadi pasang tertinggi. Pada Hari Minggu,
Tanggal 4 Juni 2023, masyarakat pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak menyelenggarakan ritual Apitan atau Sedekah Bumi. Sedekah Bumi ini melibatkan seluruh pihak baik pemerintah desa, seperti Kepala Desa, Carik (Sekretaris Desa), Bayan (Pemberi informasi I, Ketua RW, dan masyarakat umum. Menurut Agus Salim, Kepala Desa Bedono, Apitan merupakan acara adat Desa Bedono yang bertujuan baik agar seluruh masyarakat dapat saling bersatu, berkumpul bersama mempererat tali persaudaraan, saling berdoa agar dilimpahkan rezekinya ketika melaut, serta berharap agar banjir rob tidak melanda Desa Bedono. Hal tersebut sesuai dengan tema acara Sedekah Bumi ini yaitu Siji Wadah Aja Nganti Pecah yang artinya satu komunitas Desa Bedono jangan sampai rusak.
Masyarakat Desa Bedono merasa semakin hari tangkapan ikan mereka semakin sedikit. Maka masyarakat Desa Bedono bergotong royong mengadakan acara Apitan. Acara ini diadakan setahun sekali pada bulan menjelang musim kemarau. Masyarakat Desa Bedono berharap, dengan adanya acara ini maka hasil melaut para nelayan dapat berlimpah ruah.
Dalam ritual “Apitan,” masyarakat mengarak tumpeng dari ujung perbatasan wilayah sampai laut. Setelah dilakukan arak-arakan tumpeng, seluruh warga desa berkumpul di sebuah tenda untuk bersama-sama melakukan pengajian. Setelah acara pengajian, seluruh warga makan siang bersama sebagai acara terakhir dalam rangkaian Apitan. Acara Sedekah Bumi tahun ini merupakan tahun keempat acara ini dilaksanakan. Tim PKSPL dan masyarakat sama-sama berharap bahwa kesatuan komunitas nelayan serta bentuk-bentuk kearifan lokal ini dapat menjadi satu kekuatan kolektif dalam menghadapi ancaman akibat perubahan iklim sejak sekarang sampai di waktu yang akan datang (her).