PKSPL IPB University dan Konsorsium FOCUS Gelar Rangkaian Pelatihan ICM Multistakeholder di Jawa Tengah
PKSPL IPB University dan Konsorsium FOCUS Gelar Rangkaian Pelatihan ICM Multistakeholder di Jawa Tengah
Pada tanggal 4 September 2024 hingga 4 Oktober 2024, PKSPL IPB University bersama mitranya di Konsorsium FOCUS serta Bappeda lima kabupaten/kota di Jawa Tengah menggelar rangkaian Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu Multistakeholder di masing-masing daerah. Konsorsium FOCUS (Fisherfolks Empowerment for Climate Resilience and Sustainability) merupakan wahana kolaborasi antara Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (HIVOS), Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) dengan dukungan Norad dalam periode 2023-2026. Tujuan konsorsium adalah untuk membangun ketahanan masyarakat pesisir Jawa Tengah terhadap perubahan iklim serta memastikan adanya penguatan ketahanan pangan dan keluarga di masyarakat pesisir secara berkelanjutan. Salah satu hasil yang diharapkan adalah terbentuknya platform koordinasi lintas sektor pada tingkat kabupaten/kota untuk menyusun masukan kebijakan mengenai pengelolaan pesisir tiap daerah. Setelah berhasil menyelesaikan dokumen kajian State of the Coast pada lima kabupaten/kota, PKSPL IPB University dan FOCUS melanjutkan ke tahapan berikutnya yakni Pelatihan ICM bagi para pihak yang nantinya akan menjadi anggota platform Pengelolaan Pesisir di tiap kota.
Pelatihan ICM Multistakeholder secara serial dimulai dari Kabupaten Batang pada tanggal 4-7 September 2024, dan akan dilanjutkan di Kabupaten Kendal (10-13 September 2024), Kabupaten Demak (17-20 September 2024), Kota Semarang (24-27 September 2024), dan diakhiri dengan Kabupaten Jepara (1-4 Oktober 2024). Peserta training merupakan representasi unsur organisasi perangkat daerah, komunitas pesisir (termasuk perempuan), praktisi, akademisi, lembaga swadaya masyarakat. Pelatihan ini secara total dilaksanakan selama 32 jam dengan metode kelas serta kunjungan lapang ke desa pesisir yang menjadi program FOCUS di masing-masing daerah.
Dalam kelas, peserta akan diajak berdiskusi mengenai prinsip serta konsep ICM (Integrated Coastal Management), Interkoneksitas Ekosistem Pesisir, Karakter Sumberdaya Ikan dan Masyarakat Pesisir, serta Penyusunan Perencanan Pengelolaan Pesisir. Trainer yang menjadi pemandu diskusi dalam pelatihan ini adalah Prof. Luky Adrianto Ph.D, Prof. Dr. Ir Ario Damar M.Si, Prof. Dr. Rilus Kinseng MA, Dr. Ferry Kurniawan, Andan Hamdani M.Si, Dr. Ahmad Solihin MH dari IPB University, serta Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Sementara itu, dalam kunjungan lapang, dilakukan FGD dan observasi bersama masyarakat untuk berlatih menemukan isu-isu serta identifikasi strategi penyelesaian masalah tersebut untuk nantinya diejawantahkan dalam perencanaan pembangunan daerah. Secara kelembagaan, pelatihan ICM ini dilaksanakan secara kolaboratif antara Konsorsium FOCUS dengan Bappeda/Baperlitbang/Bappelitbang/Bappelitbangda di tiap daerah.
Menurut Miranda, Program Manajer FOCUS dari Yayasan Humanis, bahwa wilayah pesisir memiliki potensi yang besar, baik itu hayati, energi, mineral, pariwisata, dan lain-lain, banyak pihak berkepentingan yang memanfaatkan potensi tersebut, sehingga dibutuhkan pengelolaan yang berkelanjutan. Selain itu, sambungnya lagi, Kawasan pesisir merupakan wilayah yang paling terdampak perubahan iklim saat ini, misalnya terjadi abrasi, akresi yang sangat berpengaruh terhadap kondisi Masyarakat. Harapannya pelatihan ICM ini dapat berkontribusi terhadap peningkatan pemahaman dan kapsitas dan koordinasi antar pihak.
Ari Yudianto, S.H. selaku PJ Sekda Kab Batang dalam pembukaannya menyampaikan bahwa Jawa Tengah termasuk Kabupaten Batang sedang dalam proses pembuatan ICZM sehingga pelatihan ini dapat berkontribusi banyak dalam proses tersebut. Pengelolaan pesisir memang harus terintegrasi dan melibatkan banyak stakeholder terkait, termasuk Masyarakat, Pemerintah dan Swasta, pungkasnya.
Dua orang peserta Perempuan dari desa Sengon, Ibu Raikhatul sebagai kader Posyandu dan anggota BPD menyampaikan bahwa harapannya dalam mengikuti pelatihan ini adalah agar dapat mensosialisasikan tentang kebersihan khususnya mengenai sampah di Desa Sengon. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Suci selaku kader PKK, yang ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat agar dapat menyampaikan kepada masyarakat agar tidak lagi melakukan pembuangan sampah sembarangan sehingga menyebabkan air meluap dari parit yang dipenuhi sampah.
“Melalui rangkaian Pelatihan ICM ini diharapkan akan muncul lebih banyak sumberdaya manusia di daerah yang memiliki pengetahuan mengenai wilayah dan sumberdaya pesisir. Selain itu, pelatihan ini diharapkan menjadi peluang kolaborasi banyak pihak yang secara sinergis bekerja mencari solusi atas persoalan pesisir yang terus mengalami tekanan dari waktu ke waktu,” ungkap Yoppie Christian selaku Program Officer dari PKSPL IPB University.
Secara khusus, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PKSPL IPB University untuk memberikan kontribusinya pada pencapaian target Sustainable Development Goals (SDG) khususnya SDG 2: mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan memperbaiki nutrisi, SDG 5: mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, SDG 13: mendorong adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim di pesisir, SDG 14: melestarikan dan memanfaatkan sumber daya kelautan untuk pembangunan berkelanjutan, dan SDG 17: menguatkan pola kemitraan untuk pembangunan berkelanjutan. (yp/ad).