PKSPL-IPB Siap Gelar International Conference The 4th ICMMBT – ATSEA Meeting Dan AIS Network 2023

icmmbt4_feb23_2

PKSPL-IPB Siap Gelar International Conference The 4th ICMMBT – ATSEA Meeting Dan AIS Network 2023

Tantangan internasionalisasi saat ini menjadi keniscayaan, termasuk Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University. Dalam rangka menjawab tantangan internasionalisasi tersebut PKSPL IPB menjalin kerjasama dengan Arafura and Timor Seas (ATSEA 2) melalui program Integrated Coastal Management dan Marine Technology (ICM-MBT) International Conference ke empat pada Senin, 20 Februari 2023, di Bali.

Pada acara ini Dr. Yonvitner, selaku kepala PKSPL IPB University menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu mendorong tercapainya World Class University (WCU) IPB University. Hal ini dapat terwujud dengan kualitas dan kuantitas publikasi peneliti, dosen, dan mahasiswa IPB University pada publisher jurnal yang terindeks pada pangkalan data bereputasi Internasional seperti SCOPUS INDEX dan 151 Web of Science (Thomson Reuters). Dr. Kustiaryah, selaku ketua pelaksana, menyampaikan tujuan dari international conference ICM-BT ke-4 ini untuk menyediakan forum bagi para peneliti, pakar, ataupun praktisi ICM-MBT untuk bertemu dan mendiskusikan praktik-praktik ICM dan Marine Biotechnology di tingkat Internasional.

Selain itu, international conference ini juga bertujuan untuk menghadirkan pendekatan, metodologi, tools, dan kemajuan ilmiah serta kemajuan teknologi terbaru dalam bidang ICM dan MBT dalam menghadapi perkembangan dunia dan utamanya dalam menghadapi tantangan perubahan ilkim, memajukan pemahaman peserta tentang masalah ICM-MBT baik secara lokal, regional dan global dan bagaimana para peneliti dan praktisi tersebut menghadirkan berbagai solusi yang tepat untuk menghadapi masalah yang dihadapi saat ini dan juga dalam upaya menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan pada agenda SDGs 2030 ujar Kusti.

Sementara itu Isdahartati, selaku peneliti PKSPL IPB University menyampaikan kegiatan international conference ICM-BT ke-4 ini, rencannya akan dilaksanakan selama dua hari, dengan menghadirkan pembicara utama (keynote speakers) dari pakar-pakar nasional dan internasional. Kemudian dilanjutkan dengan paper presentation oleh para peserta konferensi ujar Isda.

Dalam konferensi ini, diharapkan berbagai pendekatan, metodologi, tools khusus yang telah diterapkan untuk mengatasi permasalahan di wilayah pesisir dan lautan. Subtema dari ICM yang akan dibahas dalam international konferensi ini adalah sebagai berikut: (i) MPA and MPA governance; (ii)Coastal ecosystem rehabilitation; (iii) Sustainable fisheries management and Ecosystem Approach for Fisheries Management; (iv) Coastal risk reduction and climate change impact and adaptation management; (v) Community livelihood enhancement; (vi) Blue carbon policy; (vii) Ecosystem services and valuation; (viii) Social-ecological system; (ix) Marine spatial planning; (x) Marine pollution reduction; (xi) Low carbon emission activity enhancement; (xii) Digital ecosystem for ICM.

Terkait dengan bioteknologi kelautan, pada konferensi ini akan membahas perkembangan terbaru bioteknologi kelautan yang meliputi sub-tema sebagai berikut: (i) Marine bioprospecting (nutraceuticals, pharmaceuticals, cosmeceuticals, bioenergy); (ii) Marine biomaterials; (iii) Marine nanotechnology; (iii) Blue foods; (iv) Coastal and marine natural products; (v) Marine environmental biotechnology and bioremediation.

International conference ini akan diselengarakan melalui kerjasama dengan ATSEA 2, Archipelago Small Island (AIS) dan PKSPL IPB University yang akan dilaksanakan pada tanggal 12-14 September 2023, di Bali. Konferensi ini menargetkan dihadiri 250 peserta dengan minimal 10% berasal dari luar Indonesia. Target ini didasarkan kepada pengalaman penyelenggaraan konferensi pertama, kedua dan ketiga yang dihadiri oleh 116 peserta oral paper dengan jumlah penulis sebanyak 368 orang yang berasal dari 11 negara yaitu, Australia, Canada, Egypt, Germany, Indonesia, Japan, Netherland, Korea, Thailand, the Philippines, Timor Leste, and USA. “Target peserta untuk penyelengaraan kegiatan pada tahun ini, yaitu: PEMSEA, beberapa universitas di kawasan Asia dan Eropa, Amerika, NGO baik lokal dan internasional, sebagaimana pengalaman penyelenggaraan kegiatan konferensi sebelumnya”, ujar Kusti.

Pertemuan ini dihadiri oleh Ingrid dan Kate: PEMSEA Representative, Handoko Direktur ATESEA2, Dety dan Casi (ATSEA 2), Yonvitner Kepala PKSPL IPB University, Kustiariyah, Isdahartati, dan Retia Revany peneliti PKSPL IPB University. Dalam pertemuan ini Dr. Handoko selaku Regional Project Manager ATSEA2 menyampaikan dukungan penuh dalam menyukseskan internasional konferensi ini.