PKSPL-IPB Mendukung Target NDC Indonesia Dengan Lakukan Training Blue Carbon Accounting
PKSPL-IPB Mendukung Target NDC Indonesia Dengan Lakukan Training Blue Carbon Accounting
PKSPL IPB University, 6 Februari 2023 – Indonesia meratifikasi Paris Agreement yang di dalamnya terdapat komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2016 dan menjadikan penanganan perubahan iklim. Dokumen updated NDC tahun 2021, menyatakan bahwa pada tahun 2030 Indonesia mentargetkan penurunan emisi sebesar 29% berdasarkan kemampuan sendiri dan sampai dengan 41% apabila bekerjasama dengan negara lain. Sehingga dalam hal ini Indonesia berkomitmen untuk berpartisipasi menurunkan emisi dunia dalam menghadapi perubahan iklim.
Komitmen ini tentunya berdasarkan kemampuan yang dimiliki Indonesia yaitu berupa sumberdaya ekosistem laut (yang disebut blue carbon ecosystem) yang sangat kaya dan melimpah, yang terdiri dari mangrove dan lamun (seagrass) yang akan menjadi penyumbang target NDC.
Selama ini sudah banyak para pihak yang berupaya melestarikan dan mengkonservasi mangrove dan lamun, namun untuk kepentingan blue carbon sebagai bagian upaya mitigasi perubahan iklim dirasakan masih sangat sedikit yang memahami bagaimana cara dalam berpartisipasi menurunkan emisi khususnya pada perhitungan karbon dan pengurangan emisi dari mangrove dan lamun.
Kebutuhan ini sangat mendesak, karena Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sudah di tetapkan melalui Peraturan Presiden No. 98/2021. Untuk memenuhi kebutuhan akan perhitungan blue carbon tersebut, PKSPL IPB menyelenggarakan Blue Carbon Accounting Training, yang dibuka oleh Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan Muhammad Yusuf pada Senin, 6 Februari 2023.
“Akhir – akhir ini banyak sekali pihak yang membicarakan blue carbon sebagai salah satu upaya aksi mitigasi perubahan iklim di Indonesia, dan mulai melihat peluang carbon biru sebagai potensi besar dalam penyimpanan karbon dan pengurangan emisi dari ekosistem karbon biru. Pada 24 Januari 2023 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan juga telah melaunching Nilai Ekonomi Karbon yang berasal dari karbon biru di Jakarta” Demikian dinyatakan Dr. Yonvitner, Kepala PKSPL IPB dalam pembukaan Training tersebut.
Blue Carbon Accounting Training ini dilaksanakan oleh salah satu Center of Excellent (CoE) PKSPL IPB yaitu CoE Coastal Ecosystem, Climate Change Impact and Disaster Risk Management (CECIDIS), didukung oleh Kementerian Kelautan Perikanan (KKP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Yayasan Lamina.
Dari pelatihan ini diharapkan para peserta dapat mendapatkan hal-hal sebagai berikut:
- Pemahaman tentang fenomena perubahan Iklim dan dampaknya
- Keterampilan metodologis dan teknis dalam melakukan assessment dan perhitungan karbon dan emisi dari ekosistem blue carbon (mangrove, lamun dan salt marshes).
Pada training ini menghadirkan para pengajar dan pakar yang berasal dari berbagai lembaga diantaranya Peneliti dari PKSPL IPB, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yayasan Lamun Indonesia (Lamina) dan Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.
Pelatihan ini berlangsung selama lima hari sejak 6-10 Februari 2023 yang dilaksanakan di Gedung EDTC PKSPL IPB Kampus IPB Baranangsiang dan praktik lapang di Kepulauan Seribu. Training ini dikuti oleh 23 (duapuluh tiga) peserta yang berasal dari berbagai lembaga pemerintahan, dosen/peneliti dari kampus, perusahaan dan lembaga non pemerintah serta mahasiswa.
Menurut Dr. M. Arsyad Al Amin, yang bertindak sebagai Training Leader, dalam pelatihan BCA level satu ini peserta dibekali dengan materi dan praktik tentang Kebjakan internasional dan nasional tentang pengelolaan perubahan iklim dan Gas Rumah Kaca khususnya terkait karbon biru, karakteristik ekosistem biru, metodologi assessment dan analisis karbon dan reduksi emisi pada ekosistem mangrove dan lamun, sistem MRV dan Sistem Registry Nasional (SRN) yang disertai dengan praktik lapang langsung di Kepulauan Seribu. Dr Arsayd menambahkan bahwa kualifikasi lulusan pelatihan level 1 ini adalah sebagai Penilai Blue Carbon. “Kami juga akan menyelenggaran BCAT level II untuk melatih calon-calon ahli karbon biru (blue carbon specialist)”, lanjut Arsyad yang juga Program Director CoE-CECIDIS PKSPL IPB.