PKSPL Dan DLH Prov. DKI Jakarta, Monitoring Perairan Laut Muara Teluk Jakarta Dan Kep. Seribu
PKSPL Dan DLH Prov. DKI Jakarta, Monitoring Perairan Laut Muara Teluk Jakarta Dan Kep. Seribu
Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB bekerjasama degan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta sedang melaksanakan kegiatan survei pemantauan perairan laut, muara Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu di periode pertama ini pada tanggal 14 s/d 17 Maret 2023.
Kegiatan ini merupakan monitoring tahun ke tiga sejak tahun 2021. Pemantauan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang hubungan antara parameter pencemar air laut dengan populasi Biota, Indeks Kualitas Air Laut (IKAL) dan Indeks Pencemar (IP) di perairan laut, muara Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. Jumlah titik pantau kualitas air dan biota sebanyak 53 titik yang terbagi menjadi 23 titik di perairan laut, 11 titik pada kondisi pasang dan 11 titik pada kondisi surut di perairan muara, dan 8 titik di perairan Kepulauan Seribu. Pengukuran insitu juga dilakukan untuk parameter temperatur/suhu, DO, pH, salinitas, turbidity, kecerahan, kecepatan arus, kecepatan angin dan arah angin. Adapun parameter pestisida, sianida, Tributil Tin dan salmonella di perairan laut, muara Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu diambil sebanyak 42 titik, dan parameter logam berat dalam sedimen sebanyak 21 titik.
Pengukuran arus juga dilakukan untuk mengetahui dominansi gerak air yang terlibat sebagai penggerak sirkulasi massa air di Teluk Jakarta dan proses verifikasi model hidrodinamika, sehingga dapat dijadikan acuan dalam memprediksi kondisi perairan pada waktu lainnya. Pengukuran arus dengan ECM (Electro-magnetic Current Meter) dilakukan selama 3×24 jam dengan interval pengukuran per 30 detik pada kedalaman 5 meter.
Karakteristik fisik massa air akan dianalisis dari data suhu dan salinitas perairan berdasarkan kedalaman yang diukur dengan sensor CTD (Conductivity Temperature Depth) AML Minos-X. Pengukuran kedalaman dilakukan menggunakan echosounder Garmin 2108 dengan mengikuti jalur rencana survei yang sebelumnya telah diatur dan dimasukkan data posisi lintasan ke dalam echosounder yang dilengkapi perangkat GPS untuk navigasi. Komponen pasang surut di atas dapat ditentukan tipe pasang surut, melalui perhitungan nilai Formzahl. Model hidrodinamika Persamaan yang digunakan dalam model ini adalah persamaan tiga dimensi incompressible Reynolds averaged Navier-Stokes dan diasumsikan dari Boussinesq dan tekanan hidrostatik. Tingkat kesalahan (error) dihitung menggunakan persamaan Root Mean Square Error (RMSE). MOHID water modeling sistem mengasumsikan bahwa transportasi sedimen hanya terjadi pada partikel yang suspensi, sehingga transpor bergantung pada persamaan adveksi-difusi, dengan kecepatan pengendapan yang termasuk dalam adveksi secara vertical. Pengukuran laju sedimentasi dilakukan dengan menggunakan sediment trap. Sediment trap pada prinsipnya merupakan alat yang dirancang untuk dapat menampung endapan sedimen dari kolom air ke dasar yang menyebabkan pendangkalan perairan dengan menggunakan volume tabung ukuran 2 liter, serta pengambilan sampel sedimen dasar dan analisis spasial (Mapping).
Harapan dengan tersusunnya laporan ini dapat memberikan gambaran kondisi lingkungan perairan laut dan Muara Teluk Jakarta dari waktu kewaktu sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dalam upaya pengendalian pencemaran lingkungan pada lokasi tersebut.