Mahasiswa Di Papua Barat Mesti Mereset Cara Berpikirnya Menjadi Growth Mindset
Mahasiswa Di Papua Barat Mesti Mereset Cara Berpikirnya Menjadi Growth Mindset
Ajakan di atas disampaikan Peneliti Senior Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB University (PKSPL IPB) Dr. M. Arsyad Al Amin, dalam Kuliah Umum kepada lebih dari 50 orang mahasiswa dari Fakultas Kehutanan (Fahutan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNIPA serta perwakilan organisasi mahasiswa antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FPIK, Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Manokwari, pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Manokwari. Acara yang dilaksanakan di Aula Pascasarjana Universitas Papua (UNIPA) Manokwari tersebut dilaksanakan pada Senin, 21 Maret 2022 yang bertujuan untuk mengkampanye kepada publik khususnya pemuda untuk mengenali lebih dalam potensi laut di Indonesia dan mendorong pengelolaan pesisir dan pulau pulau kecil secara terpadu melalui ICM (integrated coastal management) dan bekal ilmu serta soft skill mahasiswa. Acara ini dihadiri Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Papua yang diwakili Ibu Trosina Turwaja, SPi, MSi, Wakil Dekan II FPIK UNIPA.
Menyambut acara kampanye Publik yang merupakan kerjasama PKSPL IPB, UNIPA, ICCTF, BAPPENAS dan COREMAP-CTI ini, pihak Kampus UNIPA yang diwakili Wakil Dekan II FPIK UNIPA Ibu Trosina Turwaja, SPi, MSi sangat menyambut baik acara seperti ini dan mengucapkan terima kasih kepada IPB yang telah bersedia untuk memberikan kuliah tamu dimana inisiatif dan pengorganisasian justru dating dari IPB, dan ke depan agar antara IPB dan UNIPA lebih banyak berkejasama untuk meningkatkan kualitas mahasiswa UNIPA dan IPB melalui kerjasma pertukaran program program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sehingga akan terjadi transfer ilmu dan teknologi secara lebih cepat kepada generasi muda Papua.
Dalam kuliah umumnya, Dr. Arsyad Al Amin, yang juga merupakan Deputi Direktur Program ICM-COREMAP CTI PKSPL IPB mengajak mahasiswa dan pemuda di Manokwari untuk lebih mengenali potensi kekayaan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang dikarunia keluasan wilayah yang panjangg wilayahnya lebih Panjang dari gabungan negara eropa. Di dalam wilayah itulah kekayaan megabiodiversity di darat dan perairannya ditemukan, termasuk di Papua Barat.
Salahsatu buktinya Indonesia merupakan pemilik ekosistem mangrove, terumbu karang dan padang lamun laut terluas dan terkaya di dunia, tak heran jika Indonesia merupakan pusat dari Segitiga Terumbu Karang (Coral Trangle Center). Dengan potensi SDA serta kekayaan sosial-budayanya Indonesia sangat memungkinkan menjadi negara besar dan kekuatan ekonomi terbesar didunia. Namun sayangnya, Indonesia belum mampu menjadikan potensi sebagai sumber kesejahteraan bangsa dan rakyatnya, bahkan ironisnya, seperti Provinsi Papua Barat contohnya sebagai provinsi yang memiliki SDA paling kaya, justru menjadi provinsi termiskin nomor dua di Indonesia.
Dr. Arsyad menjelaskan pula bahwa, sebagai negara kepulauan kini Indonesia termasuk pulau-pulau di Papua merasakan dampak perubahan iklim berupa kenaikan muka air laut, kiriman sampah dari Laut Pasifik dan kerusak lingkungan akibat meningkatnya pembangunan, apalagi saat ini dunia sedang menghadapi tiga jenis krisis yang sangat serius yaitu krisis pangan dan energi, kerusakan lingkungan hidup dan kini menghadapi Pandemi Covid-19.
Pada saat yang sama kita menghadapi disrupsi era industri 4.0, yang ditandai dengan VUCA, yaitu volatility (perubahan yang sangat cepat), uncertainty (ketidakpastian), Complexity (kerumitan masalah) dan ambiguity (membingungkan). Untuk menghadapi itu semua dan agar pemuda dapat memenangkan persaingan di era disrupsi ini, Dr. Arsyad memotivasi para mahasiswa dan pemuda Papua Barat agar jangan minder berhadapan dengan dunia luar, yang diperlukan adalah memperkuat kapasitas dan karakter diri dengan merubah mindset, menjadi growth mindset dan meninggalkan fix mindset, dengan menata bagaimana acara berpikir dan dibekali kemampuan soft skill. Inilah kunci utama agar dapat menjadikan potensi kekayaan SDA yang dimiliki menjadi solusi atas krisis dunia saat ini. @MAR2022