Dr. Fredinan Julianda: Pantai Bersih, Tak Hanya Sebatas Estetika

icctf_sebatas_estetika_1

Dr. Fredinan Julianda: Pantai Bersih, Tak Hanya Sebatas Estetika

Kegiatan bersih pantai tidak hanya bermanfaat secara estetika, tapi bermanfaat bagi keselamatan biota pesisir

TIDAK sekedar memungut sampah, Aksi Bersih Pantai yang digelar di Waisai Torang Cinta/ WTC (nama pantai di Waisai, Raja Ampat –red) memiliki makna yang cukup penting. Dikatakan demikian, karena kegiatan ini sesungguhnya merupakan sosialisasi untuk penyadaran SDM dalam melestarikan pesisir di Kabupaten Raja Ampat – Papua Barat.

Menurut Dr. Fredinan Julianda, Dekan Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan – Institut Pertanian Bogor (IPB), kegiatan bersih pantai tersebut tidak hanya bermanfaat secara estetika, yakni keindahan pantai. Lebih dalam lagi, dikatakannya bahwa pembersihan pantai dari sampah, baik organik maupun anorganik, bermanfaat bagi keselamatan biota pesisir, termasuk ikan.

Hal tersebut disampaikannya kepada GI usai mengikuti kegiatan Aksi Bersih Pantai yang digelar oleh PKSPL-IPB bekerjasama dengan Bappenas/ICCTF, Pemkab Raja Ampat, dan Peprov Papua Barat di Pantai WTC, Kabupaten Raja Ampat, Rabu (09/02/2022). Dikatakannya, bahwa sampah di perairan berdampak fisik dan non fisik.

“Secara fisik sampah tersebut berdampak pada estetika. Pantai akan tidak menarik dilihat kalau sampah berserakan. Selanjutnya, secara fisik, keberadaan sampah merusak kualitas air dan mengganggu biologis air,” jelas Fredinan.

“Siklus air, siklus oksigen, fotosintesis, siklus nutrisi dan sebagainya menjadi terganggu atau rusak, misalnya oleh sampah plastik, logam dan sebagainya,” tambah Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB tersebut.

Banyak sekali dampak negatif, akibat efek kumulatif dari sampah di laut ataupun pesisir pantai. Hal tersebut, seperti dijelaskan pakar dari IPB itu, menjadi sesuatu yang tak kalah penting dalam upaya konservasi. Menurut penilaiannya, kondisi pantai di Raja Ampat memang lebih baik dibanding perairan Kepulauan Seribu atau Bunaken. Namun secara perbandingan jumlah penduduk, kegiatan industri dan sebagainya, penemaran pantai oleh sampah di Raja Ampat terbilang tinggi, karena jumlah penduduknya tidak sepadat di Jawa atau Manado.

Untuk itulah, sebagai upaya  mendukung percepatan pelaksanaan RZWP3K Provinsi Papua Barat dan KKP/KKPD (Kawasan Konservasi Perairan/Kawasan Konservasi Perairan Daerah), khususnya di Kabupaten Raja Ampat, Aksi Bersih Pantai tersebut digelar. ***Riz***

Sumber: https://greenindonesia.co/2022/02/dr-fredinan-julianda-pantai-bersih-tak-hanya-sebatas-estetika/

Terbit: 9 Februari 2022