Bibit Mangrove Mulai Tumbuh Daun Di Kampung Yensawai Distrik Batanta Utara, Raja Ampat, Papua Barat

mangrove_ictf1

Bibit Mangrove Mulai Tumbuh Daun Di Kampung Yensawai Distrik Batanta Utara, Raja Ampat, Papua Barat

Masyarakat Kampung Yensawai Kabupaten Raja Ampat Papua Barat memiliki Ekosistem pesisir yang lengkap dan telah menjadi ruh bagi penopang peradaban kehidupan mereka selama beratus-ratus tahun dan secara turun-temurun dikelola dengan adat istiadat yang menjadi ciri khas masyarakat Papua pada umumnya.

Beberapa waktu lalu, tepatnya Tanggal 11 Maret 2021 PKSPL LPPM IPB University telah membentuk kelompok pengelola ekosistem pesisir yang terdiri dari tiga kelompok yaitu Kelompok Pengelola Ekosistem Terumbu Karang Kampung Yensawai, Kelompok Andoi Kampung Yensawai dan Kelompok Korbon Kampung Yensawai.

Ketiga kelompok tersebut bahu membahu untuk menebarkan virus positif kepada masyarakat terkait betapa pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat di Kampung Yensawai. Disamping itu, Kelompok pengelola ekosistem pesisir di Kampung Yensawai terus merawat percontohan yang embrionya telah dibuat disana yaitu persemaian bibit mangrove, lamun dan transplantasi terumbu karang.

Khusus persemaian bibit mangrove telah menunjukkan hasil gembira, yaitu bibit mangrove telah tumbuh daun. Tumbuhnya daun tersebut membuat Ketua Kelompok Korbon Ibu Rosita Infaindan dan anggotanya tersenyum, karena gembira melihat bibit mangrove yang dipelihara mulai 12 Maret 2021 telah tumbuh daunnya.

“Kita disini bersama ibu-ibu dan bapak-bapak merasa senang dengan bibit mangrove yang kita pelihara sekitar 5000 batang su mulai tumbuh daunnya. Memang benar seperti saran Pak Dadan Mulyana, jika bibit disiram secara teratur, dirawat dengan rasa cinta akan hidup. Dan nanti jika ditanam mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat di Kampung Yensawai ini” ujar Ibu Rosita Infaindan.

Menjaga semangat Kelompok Pengelola Ekosistem Pesisir di Kampung Yensawai tidaklah mudah, hal itu dijelaskan oleh koordinator kelompok pengelola ekosistem pesisir Kampung Yensawai Konstantinus Saleo bahwa “masyarakat di Kampung Yensawai merupakan masyarakat pesisir yang sebagian besar kegiatannya sangat tergantung dari laut. Untuk mengajak masyarakat bekerja dan aktif secara sukarela menjaga ekosistem pesisir dan laut tidaklah mudah, namun bukan berarti kami menyerah. Kami akan terus mengajak masyarakat sampai mereka sadar dan peduli bahwa menjaga ekosistem pesisir sangat penting untuk generasi selanjutnya. Kelompok pengelola ekosistem pesisir juga sudah terlihat semakin semangat dan kuat karena mereka melihat bibit mangrove yang dipelihara sudah mulai tumbuh daunnya. Artinya masyarakat akan percaya jika sudah melihat buktinya”

Kegiatan pembentukan kelompok dan persemaian mangrove, lamun dan transplantasi terumbu karang di Kampung Yensawai Distrik Batanta Utara Kabupaten Raja Ampat Papua Barat merupakan bagian dari Implementasi program Desain Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu dalam Mendukung Percepatan Pelaksanaan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-K) di Provinsi Papua Barat yang dilakukan PKSPL LPPM IPB University bekerja sama dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas), Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) dan Corak Reef Rehabilitation Management Program-Coral Triangle Initiative (Coremap-CTI). (MQS)