PKSPL IPB University bersama American Red Cross dan PMI Perkuat Implementasi Nature-based Solutions di Buru Selatan
PKSPL IPB University bersama American Red Cross dan PMI Perkuat Implementasi Nature-based Solutions di Buru Selatan
Buru Selatan, 14 November 2025 — Upaya memperkuat ketangguhan masyarakat pesisir kembali menjadi fokus utama kolaborasi antara Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University, American Red Cross, dan Palang Merah Indonesia (PMI). Melalui rangkaian Kunjungan Lapangan dan Pelatihan Teknis Mitigasi Hijau Berbasis Alam (Nature-based Solutions/NbS) di Kabupaten Buru Selatan, Maluku, tim lintas lembaga ini mendorong percepatan implementasi program ELECTRA (Empowering Local Entities and Communities to Take Rapid Action) sebagai model adaptasi perubahan iklim berbasis ekosistem yang melibatkan masyarakat desa.
Kegiatan yang berlangsung selama satu minggu ini menyasar lima desa pelaksanaan program yaitu Desa Simi (Kecamatan Waesama), Waefusi (Kecamatan Namrole), serta Leksula, Liang, dan Nalbessy (Kecamatan Leksula) yang menjadi lokus penerapan NbS. Melalui pendekatan yang menyatukan aspek ekologis, sosial, dan tata kelola, kegiatan ini membangun fondasi teknis dan kelembagaan bagi pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang dipimpin oleh komunitas lokal.
Penguatan Pemahaman dan Penyampaian Rencana Implementasi ELECTRA kepada Pemerintah Daerah

Dalam kunjungan awal, dilakukan Courtesy Meeting dan dialog resmi antara tim PKSPL–American Red Cross–PMI dengan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan. Pada kesempatan tersebut, tim lintas lembaga memaparkan rencana implementasi Program ELECTRA, ruang lingkup kegiatan, desa sasaran, serta tahapan teknis yang akan dilakukan hingga akhir program.
Pemerintah kabupaten Buru Selatan menyambut positif inisiatif ini dan menegaskan pentingnya program berbasis alam untuk memperkuat ketahanan pesisir terhadap risiko iklim. Pada pertemuan ini dibahas beberapa fokus penting, antara lain:
- urgensi pemulihan ekosistem sebagai benteng alami pengurang risiko bencana,
- kebutuhan peningkatan kapasitas masyarakat dalam pembibitan dan rehabilitasi pesisir,
- pentingnya harmonisasi program ELECTRA dengan rencana pembangunan daerah, dan
- peluang kolaborasi jangka panjang antara akademisi, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah daerah.
Pertemuan ini memperkuat komitmen bersama bahwa keberhasilan NbS membutuhkan dukungan kelembagaan yang kuat dan kolaboratif.
Kegiatan Teknis Berbasis Lapangan: Pelatihan dan Pendampingan Desa

Setelah pertemuan dengan pemerintah daerah, tim melanjutkan rangkaian kegiatan teknis, mulai dari sosialisasi program, rapid check kesiapan lapangan, hingga asesmen kolaboratif dengan PMI Provinsi Maluku dan PMI Kabupaten Buru Selatan. Tahapan ini memastikan implementasi ELECTRA berjalan berbasis data dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Pelatihan dilaksanakan selama satu minggu dengan fokus meningkatkan kapasitas SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dan sekaligus praktik mitigasi hijau di lapangan. Adapun materi yang diberikan sebagai berikut:
- Motivasi / AMT dan Manajemen Konflik
Materi ini bertujuan memperkuat motivasi individu untuk melakukan mitigasi hijau, membangun rasa percaya diri, dan memahami dinamika konflik dalam pengelolaan sumber daya alam. Peserta diajak mengenali kondisi kampung mereka, belajar teknik komunikasi, manajemen perbedaan, serta penyusunan solusi kolektif sumber daya alam yang berkelanjutan.
- Pengelolaan Sumber Daya dalam ICARM
Peserta diperkenalkan pada konsep Integrated Coastal and River Basin Management (ICARM), merupakan pendekatan terpadu dalam pengelolaan DAS, pesisir, dan laut yang menekankan konektivitas ekologi, sosial, dan ekonomi. Materi ini memberikan pemahaman mengenai pentingnya tata kelola ruang dan kolaborasi antar level pemerintahan serta peran masyarakat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.
- Rehabilitasi Ekosistem
Materi mencakup teknik pembibitan dan penanaman vegetasi darat dan mangrove, penyapihan bibit, pemilihan lokasi yang sesuai, serta perlindungan bibit dari ancaman hama. Praktik lapangan dilakukan untuk memperkuat keterampilan peserta dalam memproduksi bibit secara mandiri sehingga proses rehabilitasi dapat berkelanjutan setelah program selesai.
Dalam praktik lapangan, peserta mempelajari teknik rehabilitasi mangrove, identifikasi lokasi tanam, hingga pengembangan persemaian. Selain itu, peserta juga dilatih dalam penyusunan draft Peraturan Desa (Perdes) sebagai kerangka tata kelola berbasis masyarakat untuk pengelolaan ruang dan ekosistem.

Pesan dari Para Pemimpin Program
Ketua tim PKSPL untuk kegiatan ini, Andy Afandy, S.Pi., M.Si., menekankan pentingnya keberlanjutan pelatihan di tingkat desa:
“Harapannya pelatihan ini bisa menjadi bekal peserta untuk melakukan proses pembibitan lanjutan, dan insya Allah di sesi berikutnya akan ada pelatihan terkait potensi mata pencaharian di ekosistem pesisir.”
Dari pihak American Red Cross, Al Akbar Abu Bakar, Project Manager ELECTRA, menyampaikan harapan besar terhadap relawan lokal atau SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat):
“Harapannya melalui pelatihan ini, tumbuh semangat relawan SIBAT Buru Selatan untuk turut terlibat dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik, sebagaimana prestasi SIBAT di daerah lain.”
Kolaborasi lintas lembaga ini memperlihatkan bahwa pendekatan berbasis ilmu pengetahuan, pemberdayaan, dan kemanusiaan dapat saling menguatkan dalam menjaga ketahanan ekosistem dan masyarakat.

Melalui kunjungan, dialog, dan pelatihan intensif ini, PKSPL IPB University menegaskan komitmennya untuk terus mendorong implementasi solusi berbasis alam dalam memperkuat ketangguhan pesisir di Indonesia. Program ELECTRA menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan strategis mampu melahirkan perubahan berbasis komunitas yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas.
Program NbS di Buru Selatan berkontribusi langsung terhadap pencapaian SDGs dengan memperkuat kapasitas adaptasi pesisir terhadap perubahan iklim (SDG 13), meningkatkan kualitas ekosistem laut melalui pengelolaan ruang laut terpadu dan rehabilitasi pesisir (SDG 14), mendukung konservasi ekosistem daratan melalui kegiatan pembibitan dan penanaman vegetasi (SDG 15), serta memperkuat kemitraan lintas pihak antara akademisi, pemerintah daerah, lembaga internasional, PMI, dan masyarakat desa sebagai fondasi implementasi pembangunan berkelanjutan (SDG 17).
Kontak Media:
📧 humas@pksplipb.or.id
🌐 www.pkspl.ipb.ac.id
📱 Instagram & TikTok: @pkspl_ipb_university
📘 Facebook: PKSPL IPB
📺 YouTube: PKSPL IPB University
