Platform Tata Kelola Pesisir Terpadu (ICZM) Di Papua Barat: Orkestrasi Membangun Pesisir Papua Barat

cover_plat_form_tatakelola_pesisir

Platform Tata Kelola Pesisir Terpadu (ICZM) Di Papua Barat: Orkestrasi Membangun Pesisir Papua Barat

Deskripsi Buku:

Masyarakat Indonesia itu unik dan baik. Unik karena faktanya setiap suku bangsa di Indonesia memang unik dari Bahasa, warna kulit, budaya dan karakternya. Baik, karena dari Sabang sampai Merauke, masyarakat Indonesia itu memiliki sifat yang relatif menerima semua suku bangsa dan menghormati perbedaan agama. Inilah hebatnya rakyat Indonesia. Ini modal besar bangsa Indonesia yang mungkin akhir – akhir ini sedikit terlupakan.

Begitu pula dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA). Setiap suku bangsa di Indonesia cenderung dapat menerima siapa pun pengelolanya. Bahkan orang asing pun diterima oleh rakyat Indonesia. Hal ini telah terbukti berpuluh – puluh tahun dan mungkin ratusan tahun sebelum Indonesia merdeka. Banyak pedagang dari bangsa Eropa dan Arab datang ke Indonesia, diterima dengan tangan terbuka.

Dalam konteks seperti ini, kenapa dalam beberapa tahun terakhir sering terdengar konflik antara masyarakat dengan pengelola SDA yang berizin di lapangan? Apakah sifat dasar rakyat Indonesia yang unik dan baik telah berubah? Tidak. Rakyat Indonesia tidak berubah. Yang berubah adalah pola pengelolaan lahan yang seperti berubah menjadi penguasaan lahan.

Disana – sini terjadi konflik pengelolaan lahan di darat dan lautan. Apa sebabanya? Konflik ini rupanya tidak hanya terjadi antara masyarakat dengan pengelola SDA, tapi sudah masuk pula pada konflik antar lembaga. Bukan antara lembega masyarakat, swasta dengan negara, tapi konflik itu sudah pula masuk pada internal pemerintah. Ego sektoral begitu menggejala dan dari ego sektoral ini seperti terpelihara. Pada dasarnya, pengelolaan wilayah pesisir dan laut secara empirik tidak harus dilakukan dengan basis akar teori yang kuat seperti halnya ilmuilmu dasar fisika atau kimia. Pengelolaan pesisir mengkombinasikan berbagai pendekatan, mulai dari teoritis hingga pengalaman masyarakat untuk mencapai tujuan yang berkelanjutan.

Seperti diketahui, bahwa Proyek Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu Dalam Mendukung Percepatan Pelaksanaan RZWP-3-K telah digelar di Provinsi Papua Barat. Kegiatan ini merupakan proyek berskala internasional yang melibatkan peran masyarakat dan para stakeholder lainnya. Tujuan proyek ini adalah mendukung percepatan implementasi RZWP-3-K Provinsi Papua Barat dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional (KKPN) atau Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD).

Salah satu indikator untuk mencapai tujuan tersebut adalah adanya restorasi ekosistem kritis di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, yang meliputi ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang. Ketiga ekosistem ini memiliki peranan penting dalam mendukung kehidupan masyarakat pesisir.

Buku ringkas ini mengupas tuntas persoalan mulai dari kerangka teoritis, landasan hukum, isu – isu strategis pengelolaan pesisir – lautan, kelembagaan multipihak, peran dan kepentingan parapihak. Tentu tidak ketinggalan usulan penyelesaian konflik antar lembaga dan bagaimana menurunkan ego sektoral dan menaikkan menjadi ego untuk kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia.

Detail:

Pengarang: Ukuran Buku:
Akhmad Solihin, Luky Adrianto, Ida Nurokhmah, Heru Arafat, Fery Kurniawan, M. Arsyad Al Amin, Isdahartati, Yonvitner, Artika Nanda Maghfiroh. Panjang: 21 cm; Lebar: 15 cm; Tebal: 1 cm
ISBN: Distributor:
CV Lestari Maritim Sejahtera
Penerbit: Contact Persons:
PKSPL-IPB Faisal 085280795445; Hermanto 08129837597
Cetakan / Halaman: Harga Buku:
2023 / 112 halaman