PMI Dukung Pengembangan Pariwisata Di Wilayah Utara Kabupaten Manggarai Melalui Program CoRTA

pmi_manggarai_1

PMI Dukung Pengembangan Pariwisata Di Wilayah Utara Kabupaten Manggarai Melalui Program CoRTA

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manggarai melalui program Community Ready to Act (CoRTA) dengan dukungan AmCross (Palang Merah Amerika) akan mendukung pengembangan pariwisata di wilayah pantai Utara, Kabupaten Manggarai.

Ketua PMI Manggarai, Hironnymus A. Kaunang, BcKn mengatakan, PMI Manggarai mendapatkan dukungan dari PMI Pusat dan AmCross dengan pendampingan konsultan PKSPL-IPB University akan mengembangkan wisata mangrove di pantai Nanga Banda, Reo.

Konsultan PKSPL IPB, Bapak Andy Affandi menegaskan, site plan ekowisata magrove di Nanga Banda sudah disiapkan dengan pendekatan Nature-based Solutions (NbS) atau solusi berbasis alam dengan keterlibatan komunitas masyarakat yang ada.

”Untuk diketahui rencana pengembangan pariwisata magrove di pantai Nanga Banda, Reo ini sudah ada site plannya dengan luas lahan 12,8 hektare yang akan kita kembangkan bersama komunitas masyarakat dan mitra baik pemerintah ataupun swasta. Kita menyiapkan site plan magrove ini dengan nama Manggarai Magrove Center (MMC) dan Detail Enggineering Design (DED) sedang dipersiapkan yang tentunya akan mendukung pariwisata di Kabupaten Manggarai bagian Utara”,ujar Affandi.

Sedangkan, pihak AmCross Indonesia yang diwakili Al Akbar Abubakar menegaskan, rencana pengembangan MMC ini merupakan kelanjutan dari program CoRTA tahun 2023.

“MMC ini merupakan bagian dari pengembangan ekowisata di pantai Nanga Banda yang melibatkan mitra dan komunitas masyarakat lokal. Pengembangan ekowisata ini, tidak saja mendukung keberlanjutan lingkungan, pelestarian ekosistem tetapi juga pengembangan matapencaharian baru (livelihood) bagi komunitas masyarakat yang akan dimulai oleh siaga bencana berbasis masyarakat (SIBAT) PMI di wilayah kelurahan Baru dan Reo”,tutur Abubakar.

Dalam diskusi bersama di Markas PMI Kabupaten Manggarai, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Bapak Isfridus Buutanus mengapresiasi langkah besar PMI dengan dukungan konsultan IPB.

“Saya mengapreasi dan berterima kasih kepada PMI yang sudah bekerja dan menyiapkan site plan pengembangan wisata mangrove di pantai Nanga Banda. Kami di Dinas Pariwisata juga sangat membutuhkan site plan seperti ini sehingga menjadi acuan untuk pelaksanaan program dan peningkatan kapasitas serta pembedayaan komunitas seperti kelompok sadar wisata (pokdarwis). Ekowisata menjadi program prioritas pengembangan pariwisata Manggarai yang dibagi tiga zona yaitu Selatan, Tengah dan Utara. Tentunya, melihat usaha yang sudah dilakukan oleh PMI, maka dinas pariwisata juga mendukung pengembangan yang sudah ada site plannya,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan UPT KPH Manggarai, Bapak Marsel Ladjar menegaskan, Nanga Banda merupakan lahan milik Pemda Manggarai.

Tetapi baginya, apa yang direncanakan oleh PMI terkait MMC di Reo sangatlah baik dan pihaknya sangat mendukung program baik ini.

“Kami akan berkoordinasi dengan masyarakat dan polhut untuk melakukan pengawasan di wilayah magrove agar tidak dirusak atau ditebang secara liar oleh masyarakat”, lanjutnya.

Melalui program ini, PMI yang didukung oleh konsultan PKSPL IPB University juga telah melakukan kegiatan pengukuran serapan karbon untuk kawasan magrove di pantai Nanga Banda.

Hasil pengukuran ini akan diuji dalam penelitian lebih lanjut di laboratorium sehingga bisa mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI) 729/KEP/SNI/2020 sebagai acuan normatif.

Selain itu, program dampingan PMI ini sudah membantu Desa dan Kelurahan telah menghasilkan regulasi baik berupa Peraturan Desa (Perdes) dan Kebijakan Bersama tentang Perlindungan Kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) serta Pengurangan Risiko Bencana dengan mendukung Desa atau Kelurahan Tangguh Bencana (Des/keltana) di 5 Desa/Kelurahan program yaitu Desa Bajak, Desa Salama, Kelurahan Baru, Kelurahan Reo dan Kelurahan Mata Air di Kecamatan Reok, Manggarai.

Sebagaimana prinsip kerja PMI yang dimandatkan oleh Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan bahwa PMI akan terus mendukung tugas pemerintah khususnya dalam bidang Penanggulangan Bencana, Pelayanan Kesehatan dan Sosial Masyarakat, Pelayanan Darah, Peningkatan Kapasitas Anggota (Pengurus, Staf dan Relawan), Pelayanan Darah, dan Diseminasi Kepalangmerahan khususnya terkait 7 Prinsip Dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yaitu Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan. PMI akan terus bergerak dengan panduan motto “Siamo Tutti Fratelli (Kita Semua Bersaudara)”.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kabid Destinasi Pariwisata Manggarai, Perwakilan UPT KPH Manggarai, Perwakilan PMI Pusat, PMI Provinsi NTT, Perwakilan AmCross, Konsultan PKSPL-IPB University, Pengurus, Staf dan Koordinator Desa (Kordes) PMI Kabupaten Manggarai. (Red. Adrian Jeharun PMI)

Sumber: https://kupang.tribunnews.com/

Terbit: Sabtu, 15 Juli 2023