
Perairan Teluk Bintuni merupakan wilayah estuaria yang luas dan menjadi jantung keanekaragaman hayati di Papua Barat dengan puluhan sungai yang bermuara ke dalam wilayah perairan tersebut, sehingga percampuan massa air tawar dan air laut yang terjadi memperkaya keunikan bentangalam dan jenis-jenis biota yang menghuninya. Keberadaan laut, sungai, mangrove, beting, dan pulau-pulau kecil bertebing-tinggi menjadikan bentang alam Teluk Bintuni sangat khas dan kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk keberadaan mamalia akuatik dan sumber daya ikan.
Jenis-jenis mamalia akuatik yang terdapat di Teluk Bintuni merupakan komunitas unik yang telah beradaptasi sepenuhnya di perairan estuaria dan laut walaupun ciri-ciri faalnya sama dengan manusia atau mamalia yang hidup di darat, yaitu: menyusui anak, berdarah panas, dan memiliki rangka tulang punggung (vertebra).
Reptilia laut yang terdapat di kawasan Teluk Bintuni juga memiliki asosiasi erat dengan mangrove, yaitu buaya muara (Crocodylus porosus), maupun dengan habitat estuaria dan laut, yaitu penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu belimbing (Dermochelys coreacea). Kegiatan studi mamalia dan reptilia laut dilakukan untuk mengevaluasi sebaran dan keragaan jenisnya, selain menelaah kebutuhan aspek ilmiah yang dapat ditujukan untuk mengevaluasi status jenis dan aspek pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan di perairan Teluk Bintuni.
Klk to download