
Tahapan proses eksplorasi (pengeboran) dan atau produksi minyak dan gas di lokasi laut lepas (offshore) dapat dan memiliki potensi terjadinya tumpahan minyak (Oil Spill), khususnya jika terjadi kecelakaan kerja. Tumpahan minyak tersebut dapat terbawa oleh arus perairan dan terdampar ke daratan atau perairan dangkal pesisir. Daerah pesisir dan laut pada umumnya memiliki keanekaragaman aktivitas dan tipe ekosistem, dengan nilai ekologi dan ekonomi yang tinggi. Berbagai ekosistem seperti ekosistem mangrove, estuaria, pantai berlumpur dan pantai berpasir, ekosistem lamun, ekosistem terumbu karang adalah ekosistem penting dengan nilai ekologis yang tinggi.
Selain itu, di daerah pesisir merupakan area dengan tingkat aktifitas ekonomi yang relatif tinggi, padat dengan penduduk yang dicirikan dengan tingginya aktifitas nelayan dan budidaya perikanan serta aktifitas lainnya seperti aktifitas wisata dan transportasi laut. Disamping itu di lokasi tersebut terdapat pula kawasan konservasi laut.
Interaksi antara kegiatan pertambangan minyak dan gas, khususnya dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan dan ekonomi daerah pesisir terdekat harus dikaji dan salah satunya adalah berupa studi penyusunan Indeks Kepekaan Lingkungan (IKL)/Environmental Sensitivity Index Mapping (ESI). Dengan dilakukannya studi ini, tingkat kepekaan terhadap tumpahan minyak dapat terpetakan dan menjadi input penting dalam kebijakan antisipasi dan atau mitigasi penanggulangan tumpahan minyak di kawasan sekitar yang berpotensi terdampak, serta menjadi bagian dari rencana kontingensi tumpahan minyak (Oil Spill Contingency Plan).
Klk to download